Meski kurang nyaman, masalah yang timbul karena uang tetap harus dibicarakan pasangan suami-istri.HAPPY
Maksud Anda hidup berhemat, tapi pasangan menganggap Anda elit. Atau, pasangan Anda boros, padahal penghasilannya tak menentu?! Apakah situasi ini bisa dibicarakan? Tentu harus, tapi ada cara tepat membahas maslaah ini  tanpa perlu bertengkar.


Penyebab perceraian.  Perencana keuangan Maire Allvine, yang juga penulis buku The Family CFO: The Couple business Plan for Love and Money mengungkapkan, sebagian besar pasangan suami istri tidak tahu cara tepat membicarakan keuangan. Allvine mengamati, orang bereaksi sangat emosional saat membicarakan uang, "Kebanyakan suami-istri memilih tidak membicarakan soal uang ketimbang ujung-ujungnya bertengkar atau malah bercerai".


Jaga emosi. Perempuan biasanya mengaitkan uang dengan rasa aman. Memiliki tabungan dan punya penghasilan tetap adalah obsesi mereka. Itu sebabnya, penghasilan suami yang tak menentu bisa membuat istri cemas. Soalnya ia tidak dapat memprediksi dana yang akan ia kelola tiap bulannya.
Lalu, bagaimana membicarakan topik tak nyaman ini? Berikut saran dari ahli:

  • Pilih waktu yang pas, misalnya, di momen sedang bersantai dan di situasi  tenang. dan rileks. Atau, cari waktu khusus, seperti, setelah anak-anak tidur malam.
  • Tunjukkan niat baik Anda untuk mendengarkan, saat mengajak pasangan bicara soal uang. Doronglah pasangan untuk bersikap sama dengan Anda. Mulailah dengan bercerita, bagaimana dulu orang tua Anda membicarakan masalah keuangan. Kemudian, kemukakan keinginan Anda untuk membicarakan soal uang.
  • Jujurlah pada diri sendiri tentang apa yang Anda rasakan. Bila secara keuangan Anda termasuk istri mandiri atau punya penghasilan besar, biasanya Anda punya kecemasan memikul tanggung jawab terbesar dalam hal pengeluaran dibandingkan suami Anda. Anda sebaiknya jujur mengakui hal ini. Kemukakan juga alasannya,  mengapa Anda merasa khawatir. Lalu pikirkan bersama, cara terbaik dan tepat untuk Anda berdua mengelola keuangan keluarga Anda.
  • Tetaplah pada topik pembicaraan ketika Anda bicara tentang uang. Bersikaplah obyektif, jauhkan diri dari prasangka dan sikap subyektif. Apabila bahasan Anda  dan pasangan "menyinggung" area sensitif, tetaplah berkepala dan berhati sejuk!
  • Libatkan pihak lain, apabila Anda dan pasangan merasa kesulitan menemukan cara tepat menata keuangan keluarga. Konsultan keuangan keluarga bahkan bisa membantu Anda berdua mengubah perilaku dan cara Anda berdua dalam menggunakan uang.

Eratkan hubungan. Keterbukaan Anda sangat tergantung pada kualitas hubungan Anda dengan pasangan. Hubungan emosi yang solid antara Anda dan pasangan akan memudahkan langkah-langkah bicara uang tanpa khawatir memicu pertengkaran.  Untuk  itu,  Anda dapat memulai dengan bersikap terbuka pada pasangan dalam mengelola keuangan keluarga. Caranya:

  • Rumuskan tujuan dan prioritas. Mengungkapkan tujuan finansial bersama memudahkan Anda berdua berjalan ke arah tujuan ini. Misalnya, membeli rumah setelah lima tahun menikah , menabung untuk biaya pendidikan anak dan lainnya
  • Jangan berahasia dan secara diam-diam membelanjakan uang. Ini merupakan kebiasaan buruk. Pola seperti ini salah karena Anda tidak jujur dan melakukan sabotase terhadap rencana finansial Anda.
  • Berbagi tanggung jawab adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari pertengkaran seputar masalah uang. Buatlah perhitungan yang fair, agar tanggung jawab masing-masing dalam hal keuangan jelas, seperti siapa yang mencari nafkah , siapa yang mengelola uang belanja, dan seterusnya. Jika Anda senantiasa merasa nyaman saat merancang keuangan keluarga bersama atau paling tidak bicara tentang uang,  maka bisa dipastikan pernikahan Anda akan aman dari pertengkaran yang dipicu masalah ini.

0 komentar