Berbeda pendapat antara suami dan istri boleh saja terjadi. Namun jangan sampai perbedaan pendapat itu menjadi boomerang dalam rumah tangga Anda!
Ketika perbedaan pandangan dan pendapat antara suami dan istri mengenai anak mulai muncul, segera cari solusinya. Berikut beberapa kasus yang juga diulas oleh PAIR pakar Yudiana Ratnasari, Staf Pengajar Fakultas Psikologi UI Bidang studi Psikologi Klinis.


Pilih-pilih Dokter Anak. Balita/bayi Anda sakit. Namun masalah muncul ketika pendapat Anda mengenai dokter anak berbeda dengan pasangan. Alih-alih menolong anak yang sakit, Anda dan pasangan malah jadi beradu argumen. Wah, gimana ya?


Uang, si Sensitif. Uang memang seringkali menjadi hal yang sensitif untuk dibicarakan dengan pasangan. Masalah keuangan ini seringkali menjadi sumber pertengkaran dalam rumah tangga. Bagaimana mengatasinya supaya tidak berlarut-larut?

Sekolah di Mana? Walaupun batita Anda belum saatnya untuk masuk sekolah, namun soal pendidikan si kecil kelak pastinya sudah dibicarakan dari jauh-jauh hari. Ke mana si kecil akan disekolahkan? Kriteria sekolah yang baik menurut Anda dan pasangan sangat mungkin berbeda.


Siapa yang Akan Mengasuh si Kecil? Masalah ini mungkin muncul ketika istri ikut bekerja, siapa yang akan mengasuh bayi/balita Anda? Namun jika prinsip istri yang tetap ingin menjadi ibu bekerja, bagaimana mengatasi masalah pengasuhan si kecil?



Pada dasarnya, wajar saja kalau terjadi perbedaan pandangan antara suami – istri. Perbedaan pendapat ini bisa terjadi karena:

  • persepsi yang berbeda dalam melihat masalah. Hal ini bisa dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kepribadian dan juga pengalaman yang mereka alami selama ini.
  • Pola asuh keluarga dari masing-masing pasangan juga memberikan kontribusi pada suami ataupun istri dalam membentuk cara mereka melihat masalah, berpikir dan mengambil keputusan.

Untuk mengatasi itu, yang perlu dijaga adalah komunikasi yang terbuka dan efektif. Artinya masing-masing pasangan bisa mengemukakan alasan dari keputusan atau pun pemecahan masalah yang dihadapi. Kalau sudah begitu, semua masalah pasti beres.

0 komentar